Studi sejarah Bugis, dapat diakses dengan mudah pada berbagai cerita rakyat, catatan adat, sejarawan, literature, baik buku maupun jurnal ilmiah. Awal mula Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero.
Namun, masyarakat setempat memiliki cerita-cerita rakyat mengenai asal-usul nenek moyang mereka. Konon, penduduk Kesultanan Buton adalah turunan dari 4 orang tokoh pertama yang datang ke Pulau Buton dari Semenanjung Johor di Malaka pada abad ke 13. Keempatnya adalah Sipanjonga, Sitamanajo, Sijawangkati, dan Simalui.
Aksara Lontara juga dikenal sebagai aksara Bugis yang digunakan oleh dua etnis di Sulawesi Selatan (Sulsel), yaitu Suku Bugis dan Suku Makassar. Lontara juga merupakan identitas daerah dan merupakan nilai-nilai leluhur yang sangat berharga dan merupakan satu dari lima aksara dunia, yakni aksara Arab, Latin, Kanji, Kawi (Jawa Kuno).
Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di tengah-tengah masayarakat tertentu dan mengunakan bahasa daerah sebagai medium penyampaiannya. Menurut Dananjaya (1997:2) cerita rakyat merupakan satu di antara bentuk (genre) folklor. Folklor itu sendiri adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan
Mengenal Suku Bugis. Suku Bugis, adalah salah satu suku terbesar di Sulawesi Selatan yang memiliki nilai budaya tersendiri. Salah satu kekayaan budaya Bugis adalah cerita rakyat. Dalam masyarakat Bugis, cerita rakyat biasanya turun dari generasi ke generasi melalui mulut ke mulut.
IXvO.